Web Hosting

Sabtu, 16 April 2011

Mengenal Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira dan menyebar melalui urine tikus. Di indonesia penyakit ini merebak pada saat banjir dan penularannya melalui tikus. Bakteri ini masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang terluka atau selaput lendir seperti mata dan hidung saat cuci muka. Oleh karena itu untuk pencegahan sebaiknya gunakan sepatu boot saat membersihkan sisa banjir dan membasuh muka dengan air bersih yang tidak terkontaminasi dengan tikus karena terkadang tikus meninggalkan urin di kamar mandi saat mereka mencari air.
Gejala awal penyakit ini demam menggigil, pegal linu (terutama betis dan punggung), nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk kering, mual muntah sampai mencret2. Pada stadium lanjut akan muncul gejala seperti penyakit kuning (kulit dan putih mata menjadi kekuningan) karena bakteri ini menyerang hati. Komplikasi ke selaput otak bisa menimbulkan nyeri kepala, kejang2, leher kaku dan penurunan kesadaran.

Pengobotan pada masa awal sangat mudah dilakukan karena cukup dengan antibiotik oleh karena itu segera periksakan ke dokter jika ada indikasi penyakit tsb.

Dampak jangka panjangnya
Penyembuhan penyakit Leptospirosis ini bisa lambat. Ada yang mendapat sakit mirip kelelahan menahun selama berbulan-bulan. Ada pula yang lagi-lagi sakit kepala atau tertekan. Ada kalanya kuman ini bisa terus berada di dalam mata dan menyebabkan bengkak mata menahun.

Penyebaran

Kuman Leptospira biasanya memasuki tubuh lewat luka atau lecet kulit, dan kadang-kadang lewat selaput di dalam mulut, hidung dan mata. Berbagai jenis binatang bisa mengidap kuman Leptospira di dalam ginjalnya. Penyampaiannya bisa terjadi setelah tersentuh air kencing hewan itu atau tubuhnya. Tanah, lumpur atau air yang dicemari air kencing hewan pun dapat menjadi sumber infeksi. Makan makanan atau minum air yang tercemar juga kadang-kadang menjadi penyebab penyampaiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar